Kamis, 08 Oktober 2009

2.1. Definisi Ontologi
mungkin sudah ada sebagian diantara kita mendengar istilah ontology sebelumnya. Secara harfiah ontology didefinisikan pembelajaran meta fisika mengenai sifat alami dari kehidupan dan eksistensinya. Ontology juga merupakan dari disiplin ilmu yang sudah cukup lama yaitu filosofi.
Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri).
Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:
1. kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?
2. Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis.
Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yakni realisme, naturalisme, empirisme
Istilah istilah terpenting yang terkait dengan ontologi adalah:
• yang-ada (being)
• kenyataan/realitas (reality)
• eksistensi (existence)
• esensi (essence)
• substansi (substance)
• perubahan (change)
• tunggal (one)
• jamak (many)
Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin memahami secara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (misalnya antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu budaya, fisika, ilmu teknik dan sebagainya).
Ontologi: onto yang berarti wujud (being) dan logi yang artinya ilmu jadi Ontologi berarti ilmu tentang wujud atau ilmu tentang hakekat kenyataan. Runes : ontology is the theory of being qua being, artinya Ontologi adalah teori tentang wujud. Van Cleeve Morris : Ontology is the study of the real world Ontologi ILMU (dimensi Ontologi Ilmu) : Ilmu yang mengkaji wujud (being) dalam perspektif ilmu -- Ontologi ilmu dapat dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil ke-Ilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah secara kritis dalam Ontologi ilmu

Sidi Gazalba :
Ontologi mempersoalkaan sifat dan keadaan terakhir daripada kenyataan. Karena itu disebut ilmu hakekat, hakekat yang bergantung pada pengetahuan ilmu alam atau fisika memikirkan yang nyata tanpa mempersoalkan hakekatnya, Ontologi (ilmu hakekat) justru mempersoalkan hakekat itu, dengan memisahkan secara tajam antara subjek dan objek. Dalam agama Ontologi memikirkan tentang tuhan
Langeveld :
o keseluruhan dan unsur
o pengertian sebab
o masalah kausalitet alam tertutup
o perhubungan antara tubuh dan jiwa
o
Yang dimaksud dengan ontology adalah segala sesuatu yang bertalian dengan terbentuknya ilmu. Ilmu berkembang sangat pesat dan demikian juga cabang-cabangnya. Hasrat untuk menspesialisasikan diri pada satu bidang telaahan yang memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama menyebabkan obyek forma (obyek ontologis) dari disiplin ilmu keilmuan menjadi kian terbatas. Diperkirakan sekarang ini terdapat sekitar 650 cabang keilmuan yang kebanyakan yang belum dikenal oleh orang-orang awam.
Pada dasarnya cabaang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utama yakmi filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam ( the natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian berkembang kedalam cabang ilmu-ilmu social (the cocial sciences). Ilmu-ilmu alam membagi diri menjadi dua kelompok lagi yakni ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat ( the biological sciences). Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari subtansi zat), astronomi ( mempelajari benda-benda langit) dan ilmu bumi ( atau the earth science yang mempelajari kita kini).
Tiap-tiap cabang kemudian membikin ranting-ranting baru seperti fisika berkembang menjadi mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya, panas, kelistrikan dan kemagnetisme, fisika nu klir dan kimia fisik. Sampai tahap ini maka kelompok ilmu ini termasuk Ilmu murni. Ilmu-ilmu murni berkembanng menjadi ilmu terapan seperti contoh dibawah ini :

ILMU MURNI ILMU TERAPAN
Mekanika mekanika teknik
Hidrodinamika teknik aeronautical
Teknik & desain kapal
Bunyi teknik akustik
Cahaya dan optic teknik iluminasi
Kelistrikan teknik elektronik
Magnetism teknik kelistrikan
Fisika nuklir teknik nuklir

Cabang-cabang ini berkembang menjadi banyak sekali. Kimia saja, mempunyai sekitar 150 disiplin.
Ilmu-ilmu social berkembang agak lambat dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam. Pada pokoknya terdapat cabang utama ilmu-ilmu social yakni antropologi ( mempelajari manusia dalam perspektif waktu dan tempat), psikologi (mempelajari proses mental dan kelakuan manusia), ekonomi (mempelajari manusia dalm memenuhi kebutuhan kehidupannya melalui proses pertukaran), sosiologi (mempelajari struktur organisasi social manusia), dan ilmu politik ( mempelajari sistem dan proses dalam kehidupan manusia pemerintahan dan bernegara).
Cabang-cabang ilmu social kemudian mempunyai cabang-cabang lagi seperti umpanyanya antropologi terpecah menjadi lima yakni arkeologi, antropologi fisik, linguistic, etnologi, dan antropologi social / cultural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar